Filantropi diambil dari dua bahasa Yunani yaitu philein yang berarti berarti cinta, dan anthropos berarti manusia. Adalah tindakan seseorang yang mencintai sesama manusia serta nilai kemanusian, sehingga menyumbangkan waktu, uang, dan tenaganya untuk menolong orang lain.
Filantropis legendaris Pakistan Abdul Sattar Edhi, yang mengabdikan hidupnya untuk orang miskin dan orang tidak mampu ini, meninggal dalam usia 88 tahun pada hari Jumat di rumah sakit Karachi akibat sakit yang dideritanya selama puluhan tahun
Anaknya, Faisal Edhi beserta keluarga mengumumkan kematiannya dan meminta semua orang agar mendoakan “diangkatnya jiwa” dari ayahnya
Sebelum kematiannya pada hari itu, keluarga mengatakan, bahwa kondisi Edhi memburuk dan ia bernapas dengan bantuan ventilator. Edhi telah dirawat selama beberapa minggu dan menurut anaknya ia menderita kidney serta masalah yang berhubungan dengan gula
Abdul Sattar Edhi dikenal di Pakistan sebagai "Angel of Mercy" untuk kegiatan sosial yang juga pernah memenangkan penghargaan internasional. Edhi mendirikan yayasan kesejahteraan hampir enam dekade yang lalu dan yayasan inipun dikelola bersama-sama dengan istrinya, Bilquis Edhi.
Yayasan ini memiliki dan menjalankan layanan ambulans terbesar di Pakistan seperti panti jompo, panti asuhan, klinik serta penampungan perempuan bersama dengan pusat-pusat rehabilitasi dan dapur umum di seluruh negeri
Perdana Menteri Nawaz Sharif menyatakan, belasungkawa dan kesedihan yang mendalam atas meninggalnya Edhi dan mengatakan ia berdoa bahwa Allah akan memberi pekerja amal "tempat terbaik di surga"
Edhi adalah "permata yang nyata dan aset bagi Pakistan", Sharif mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Kami telah kehilangan pemerhati besar kemanusiaan. Dia merupakan wujud nyata dari sebuah kecintaan bagi mereka yang rentan dari segi sosial, kemiskinan dan ketidak berdayaan
"kehilangan ini tak dapat tergantikan bagi rakyat Pakistan," tambah perdana menteri.
Sharif juga mengumumkan hari Sabtu sebagai hari berkabung Nasional di Pakistan dan mengatakan, bahwa Edhi akan dimakamkan secara kenegaraan pada hari Sabtu atas jasa-jasanya selama ini.
panglima militer Pakistan, Jenderal Raheel Sharif, juga menyatakan belasungkawanya kepada keluarga Edhi dan memuji beliau sebagai "true humanitarian"
Edhi seorang pria yang tenang, berasal dari keluarga sederhana dan berprilaku sederhana sepanjang hidupnya. Putranya mengatakan bahwa sebelum kematiannya, ia meminta agar matanya disumbangkan untuk orang yang membutuhkan.
Abdul Sattar Edhi Lahir pada tahun 1928 di sebuah desa kecil Bantva dekat Joona Garh di distrik Gujarat daerah yang pernah dikuasai Inggris di India. Edhi sangat terpukul atas kematian ibunya ketika ia berusia 19 tahun. Dia pun tidak pernah menyelesaikan sekolahnya, namun mengatakan bahwa penderitaan dunialah yang menjadi gurunya.
Edhi bermigrasi ke Pakistan pada tahun 1947, dan awalnya menjalani kehidupan dengan menjual kain di pasar grosir Karachi. Beberapa tahun kemudian, ia membuka apotik gratis di Bantva dengan bantuan dari beberapa anggota masyarakat. Dan dimulai dari situlah awal dari pekerjaan amalnya
Pada tahun 1965, Edhi menikahi Bilquis Bano, seorang perawat yang bekerja di apotek miliknya. Mereka dikaruniai empat orang anak, dua anak perempuan dan dua anak laki-laki.
Meskipun sejumlah dana besar masuk ke yayasannya, namun Edhi tetap hidup sederhana bersama dengan keluarganya di sebuah apartemen dua kamar yang berdekatan dengan pusat, di mana yayasannya berdiri.
Karyanya membuatnya mendapatkan banyak penghargaan dari dalam maupun luar negeri, termasuk penghargaan Gandhi Perdamaian, hadiah Unesco Madanjeet Singh 2007, penghargaan perdamaian 2011 London, penghargaan perdamaian 2008 Seoul dan penghargaan Hamdan untuk relawan dalam pelayanan medis kemanusiaan.
Ia adalah sosok orang yang senang membantu sesama, Filantropis Abdul Sattar Edhi Tutup Usia di Umur 88 Tahun
0 comments