Hari ini Google mengumumkan, bahwa mereka telah membayar lebih dari $ 550.000 Dollar atau Rp 7.345.250.000 Rupiah bagi 82 peneliti keamanan yang telah mendeteksi kerentanan dalam sistem operasi mobile Android. Hal ini berkaitan dengan program Android Security Rewards perusahaan yang dirilis tahun lalu.
Lebih dari 250 laporan 'kualifikasi' kerentanan diserahkan ke Google. Sepertiga di antaranya adalah yang berkaitan dengan masalah Media Server.
Dan lebih dari 25 persen masalah yang diterima, dilaporkan berhubungan dengan kode yang dikembangkan dan digunakan di proyek Open Source Android.
Dari $ 550.000 Dollar ini, Google memberikan reward rata-rata $ 2.200 = Rp 29.381.000 dan $ 6.700 = Rp 89.478.500 per peneliti. Jumlah tertinggi $ 75.750 = Rp 1.011.641.250 diberikan kepada Peter Pi yang menyerahkan 26 laporan kerentanan.
Sementara 15 peneliti yang sedang dalam pembayaran, setidaknya tlah menerima $ 10.000 Dollar atau Rp 133.550.000 Rupiah. Adapun hadiah tertinggi, untuk a complete remote exploit chain leading yang mengarah ke TrustZone or Verified Boot Compromise, Google mengungkapkan bahwa belum ada yang meng-klaim.
Secara khusus, Google akan membayar 33 persen lebih untuk laporan High-quality Vulnerability berupa bukti konsep, dan 50 persen lebih dengan penambahan Test CTS atau patch.
Selain itu, imbalan untuk bug terkecil atau proximal kernel exploit, sudah naik dari $ 20.000 Dollar menjadi $ 30.000 Dollar. Sedangkan mengeksploitasi A remote exploit chain atau eksploitasi yang mengarah ke TrustZone atau Boot Verified Compromise, dengan imbalan hingga $ 50.000 Dollar atau setara dengan Rp 667.750.000 Rupiah.
Google memang selalu memiliki karunia bila menyangkut masalah bug. Tahun 2015 kemarin itu sengaja diperluas ke Android, agar meng-kompensasi mereka yang menemukan dan mengungkap kerentanan dalam system operasi.
Sejak 2010, Google telah bagi-bagi uang lebih dari $ 4 juta Dollar. Di mana Google merupakan Teknologi pencarian yang inovatif yang menghubungkan jutaan orang di seluruh dunia. Didirikan pada tahun 1998 oleh Stanford Ph.D. siswa Larry Page dan Sergey Brin. (dikutip dari venturebeat.com)
0 comments