Serangan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat di Mosul, Irak pada hari Minggu dikabarkan telah menewaskan pemimpin tertinggi ISIS Abu Bakr al-Baghdadi.
Pernyataan yang diumumkan secara berulang-ulang dari stasiun radio Irak, al-Amaq ini, mengatakan bahwa Abu Bakr al-Baghdadi benar-benar telah terbunuh oleh serangan udara koalisi di Raqqa pada hari kelima Ramadan.
Namun dari pihak koalisi sendiri mengatakan belum ada cukup bukti untuk mengumumkannya secara resmi sampai mayat al-Baghdadi terlihat atau ditemukan
Sementara dalam pidato Presiden AS Barack Obama, setelah pembantaian di Orlando mengatakan ia akan pergi ke mana ia harus pergi, sepanjang hal-hal itu akan menjadi lebih jelas. Dengan menargetkan kepemimpinan ISIS yang berada di lini terdepan.
Sekarang, yang menjadi target utama yang harus dibebaskan dari cengkraman ISIS adalah Kota Mosul. Apalagi pasukan koalisi telah membuat terobosan luar biasa dalam seminggu terakhir ini.
Di mana dengan berhasilnya Desa Haj Ali dikuasai, tentu akan meningkatkan tekanan terhadap ISIS, sehingga semakin mempersempit wilayah yang diduduki ISIS di Irak. Apalagi setelah basis militan di Tikrit juga tlah dikuasai.
Untuk mengisolasi dan mensterilkan kantong-kantong perlawanan ISIS, pihak koalisi menerapkan maneouvers strategis sambil memulai bergerak menuju ke Kota Manij.
Memang ada penyesalan mendalam atas harga yang harus dibayar dengan banyaknya jatuh korban jiwa. Baik itu dari militer maupun dari kalangan sipil.
Namun itu sendiri adalah untuk membayar; bukan hanya untuk kebebasan, tapi untuk menyelamatkan dua negara utamanya dari cengkeraman ekstremisme.
0 comments