Saturday, June 25, 2016

Polisi Anti-Teror Menangkap Tersangka Yang Berencana Meledakkan Diri Selama Euro 2016

Seorang pria berusia 20 tahun diduga merencanakan; akan melakukan aksi bom bunuh diri di sebuah Fanzone pada pertandingan antara Belgia vs Hungaria pada hari Minggu ini.

Pria 20 tahun itu akhirnya ditahan setelah operasi dramatis selama dua jam yang dilakukan oleh pasukan khusus di Verviers, sebuah kota di timur negara dekat perbatasan dengan Jerman. Menurut stasiun berbahasa Perancis RTL, polisi menyerbu sebuah tempat pada sabtu dini.

Polisi Anti-teror Menangkap Tersangka Yang Berencana Meledakkan Diri Selama Euro 2016
Tersangka berencana meledakkan dirinya di Fanzone, di mana ribuan orang menonton bareng selama kejuaraan Euro melalui layar lebar. Seorang saksi mengatakan: "Di sini tampak seperti Baghdad saja. Pria itu sekarang sedang diinterogasi oleh polisi"

Pekan lalu, polisi anti-teror menangkap tiga orang yang juga merencanakan untuk membunuh para pencinta sepak bola di zona fans Euro 2016.

Itu terjadi setelah operasi besar-besaran yang digelar pihak berwenang yang menggerebek sejumlah alamat di distrik Molenbeek. Yang merupakan tempat terkenal di Brussels yang dijuluki sebagai Ibu Kota-nya jihad dari Eropa. Para petugas menangkap 40 orang terduga untuk dimintai keterangan.

Perdana Menteri Belgia Charles Michel mengatakan, negara itu akan tetap "siaga, jam demi jam" (Dikutip dari: mirror.uk)

Istilah teroris oleh para ahli kontraterorisme dikatakan merujuk kepada para pelaku yang tidak tergabung dalam angkatan bersenjata yang dikenal atau tidak menuruti peraturan angkatan bersenjata tersebut. Aksi terorisme juga mengandung makna bahwa serang-serangan teroris yang dilakukan tidak berperikemanusiaan dan tidak memiliki justifikasi, dan oleh karena itu para pelakunya ("teroris") layak mendapatkan pembalasan yang kejam

Akibat makna-makna negatif yang dikandung oleh perkataan "teroris" dan "terorisme", para teroris umumnya menyebut diri mereka sebagai separatis, pejuang pembebasan, militan, mujahidin, dan lain-lain. Tetapi dalam pembenaran dimata terrorism : "Makna sebenarnya dari jihad, mujahidin adalah jauh dari tindakan terorisme yang menyerang penduduk sipil padahal tidak terlibat dalam perang". Padahal Terorisme sendiri sering tampak dengan mengatasnamakan agama

Selain oleh pelaku individual, terorisme bisa dilakukan oleh negara atau dikenal dengan terorisme negara (state terorism). Misalnya seperti dikemukakan oleh Noam Chomskyyang menyebut Amerika Serikat ke dalam kategori itu. Persoalan standar ganda selalu mewarnai berbagai penyebutan yang awalnya bermula dari Barat

Seperti ketika Amerika Serikat banyak menyebut teroris terhadap berbagai kelompok di dunia, di sisi lain liputan media menunjukkan fakta bahwa Amerika Serikat melakukan tindakan terorisme yang mengerikan hingga melanggar konvensi yang telah disepakati.

Terorisme di dunia bukanlah merupakan hal baru, namun menjadi aktual terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Center (WTC) di New York, Amerika Serikat pada tanggal 11 September 2001, dikenal sebagai “September Kelabu”, yang memakan 3000 korban

Serangan dilakukan melalui udara, tidak menggunakan pesawat tempur, melainkan menggunakan pesawat komersil milik perusahaan Amerika sendiri, sehingga tidak tertangkap oleh radar Amerika Serikat. Tiga pesawat komersil milik Amerika Serikat dibajak, dua di antaranya ditabrakkan ke menara kembar Twin Towers World Trade Centre dan gedung Pentagon

Berita jurnalistik seolah menampilkan gedung World Trade Center dan Pentagon sebagai korban utama penyerangan ini. Padahal, lebih dari itu, yang menjadi korban utama dalam waktu dua jam itu mengorbankan kurang lebih 3.000 orang pria, wanita dan anak-anak yang terteror, terbunuh, terbakar, meninggal, dan tertimbun berton-ton reruntuhan puing akibat sebuah pembunuhan massal yang terencana

Reaksi cepat Polisi Anti-Teror Menangkap Tersangka Yang Berencana Meledakkan Diri Selama Euro 2016 ini patut diajungi jempol dan semoga kedepannya, oknum berencana melakukan aksi teror bisa ditanggulangi.
Load disqus comments

0 comments