Tuesday, December 13, 2016

Rentenir Online Pinjamkan Uang Ke Mahasiswi Dengan Jaminan Foto Bugil

ARGENTINA Google Trends - Seks, foto dan uang, elemen klasik dalam skandal apapun. Merupakan kasus terakhir yang marak di kalangan masyarakat Cina. Ini Salah satu isu yang pernah terdengar beberapa waktu lalu. Namun pekan lalu, 10 Gigabyte foto, video intim serta kontak detail mahasiswi-mahasiswi peminjam ini muncul di Asian giant's social networks.

Setidaknya ada sekitar 167 mahasiswi, yang mana kebanyakan dari mereka di bawah umur 25 tahun itu, rincian kartu mahasiswa mereka disebar ke publik sebagai vonis pembalasan yang dijatuhkan oleh beberapa pemberi pinjaman, karena tidak mampu membayar utang.

Rentenir Online Pinjamkan Uang Ke Mahasiswi Dengan Jaminan Foto Bugil
Bagaimana tidak, pemberi pinjaman, bahkan tidak ragu-ragu untuk menerapkan bunga mingguan sebesar 30 persen
Kebanyakan gadis-gadis ini tergiur karena hanya menyetorkan foto narsis mereka saja untuk mendapatkan pinjaman studi mereka. Bila perjanjian dilanggar, maka si pemberi fasilitas tak segan-segan menyebarkan gambar jaminan tersebut melalui internet.

Sebuah tawaran menggiurkan bila dibandingkan dengan meminjam uang di bank-bank resmi. Di mana, permohonan pinjaman mereka kemungkinan besar ditolak, berhubung tidak memiliki penghasilan tetap.

"Hanya dalam waktu kurang dari tiga menit, mendapat pinjaman sebesar 5.000 yuan (atau sekitar Rp. 9.650.000,-) setelah mengirimkan video dan foto selfie bugil mereka ke pemberi pinjaman," kata Wang Yi ke Youth Daily.

Bagaimanapun juga, ternyata banyak dari mereka berduyun-duyun memenuhi persyaratan pinjaman ini demi membeli gadget atau biaya traveling.

"Aku tinggal dengan teman saya, (dan setuju) untuk traveling (bersama). Teman saya kaya dan saya tidak (mau ia)berpikir, aku (itu orangnya) miskin" Diungkapkan oleh salah satu korban dalam media sosial serta alasan yang mendorong dia untuk meminta pinjaman.

Rentenir Online Pinjamkan Uang Ke Mahasiswi Dengan Jaminan Foto Bugil

Kebanyakan dari mereka itu tidak menduga pada akhirnya bakal seperti ini. Dengan jumlah pinjaman kecil, akhirnya membayar uang ke spekulan yang tidak bermoral, yang memanfaatkan keinginan mereka untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

Dikutip dari Global Times, ini adalah kasus seorang mahasiswi yang akhirnya membayar iPhone 6 seharga 700 ribu yuan ($ 100,000).

Bukan ini saja, si pemberi pinjaman tidak hanya meminta foto dan video telanjang mereka sebagai jaminan, tetapi juga banyak informasi penting yang diminta untuk menjaga agar si mahasisiwi terjebak.

Selain menerapkan suku bunga mingguan sekitar 30%, mereka pun diminta memberikan informasi seperti, di mana tempat mereka kuliah atau bekerja, nomor telepon, akun sosial media mereka dan nomor ponsel dari orang tua mereka.

Informasi data seperti inilah yang nantinya dipakai memeras jika tidak membayar utang. Pemerasan pun dapat mencapai kewajiban untuk berhubungan seks dengan kreditur atau orang yang tidak mereka kenal.

Masalah bagi orang-orang muda adalah, bahwa tidak ada hukum yang meliputi barang-barang tersebut "Penggunaan foto telanjang sebagai jaminan tidak dilarang oleh hukum, bahkan jika itu menimbulkan pertanyaan etika,"

Juga, tidak ada lembaga untuk mengawasi pemberian kredit melalui internet di Cina dan banyak dari peraturan yang ada ambigu. Sehingga menimbulkan situasi yang tidak jelas yang memungkinkan pemberi pinjaman ini beroperasi melalui platform digital. Ungkap Fu Jian beberapa waktu lalu, di kantor pengacara Yulong yang dikutip dari Sixth Tone.

Menurut lembaga survei mingguan, survei yang dilakukan ke 69.000 orang pada musim panas, 55% dari responden percaya, bahwa kesalahan terletak pada si perempuannya. Sedang 44% responden mengatakan, karena kurangnya moralitas sehingga mengambil kesempatan demi mendapatkan uang untuk tujuan mereka.

SUMBER : CLARIN.COM
Load disqus comments

0 comments