Sepertinya, aksi peledakan tak henti-hentinya membuat resah masyarakat. Entah apa tujuan serta maksud di balik itu semua, namun yang pastinya warga sipillah yang menjadi korban.
Insiden ledakan ini kembali menghantam salah satu Bar kawasan destinasi wisata di Thailand, tepatnya di kota Hua Hin, Thailand, menewaskan dua orang dan melukai 23 orang lainnya, termasuk tiga di antaranya mengalami luka serius.
Diketahui, suara ledakan berasal dari dalam dos kotak bir yang disembunyikan di luar Bar Soi Bintabat. Ledakan pertama terjadi pada pukul 22:20 waktu setempat. Malam menjelang libur Nasional untuk memperingati ulang tahun Ratu Sirikit “Hari Ibu” yang jatuh pada hari ini,Jumat.
Sementara bom kedua, masih di lokasi yang tak jauh dari Bar, persimpangan jalan utama kota, meledak berselang 30 menit setelah bom pertama yang langsung menewaskan penjual jajanan makanan yang kebetulan melintas di kawasan itu.
Pihak Kepolisian mengatakan bahwa pemboman tersebut jelas telah menargetkan kawasan wisata Hua Hin, kota yang berada di Teluk Thailand, tiga jam perjalanan dari Bangkok.
"Saya mendengar orang-orang berteriak 'bom, bom' tapi aku tidak mendengar ledakan," kata pembalap Inggris Mark Gainsford.
"Aku berlari keluar untuk melihat apakah saya bisa membantu. Saya melihat delapan sampai 10 orang luka-luka di lantai. Polisi tiba sangat cepat," katanya.
Melalui akun Twitter Edwin Wiek, pendiri Wildlife Friends Foundation, yang berada di Rumah Sakit San Paolo mengatakan tujuh warga Negara asing terluka, satu kritis. Mereka yang terluka itu berasal dari Inggris, Austria, Italia dan Jerman
Seorang pria warga Negara asing beserta isteri dan anaknya mengalami luka yang cukup serius. Menurut warga setempat mengatakan mereka melihat tulang kaki mencuat dari kaki ketiganya.
Ia menjelaskan sekitar 10 menit saat tiba di lokasi kejadian, Wiek, menyaksikan begitu banyak darah, handuk, tisu, ataupun semacamnya yang digunakan orang untuk menghentikan pendarahan dari orang-orang yang terluka tersebut,
Jika melihat dari lokasi ledakan, jarak antara bom pertama dan ledakan bom kedua kurang lebih 100 meter. Kedua bom yang meledak itu di simpan dalam pot bunga, di mana area ledakan merupakan tempat yang ramai dikunjungi para wisatawan,
Satu diletakkan di persimpangan jalan, satunya lagi di depan sebuah bar, di samping kuil. Untuk ledakan pertama tidak ada yang mengalami luka serius, katanya kepada ABC.
Serangan itu terjadi sehari setelah pemerintah militer Thailand memperingatkan akan adanya ancaman terhadap negara yang saat ini dilanda krisis pergolakan politik.
Pemerintah Thailand telah memerintahkan untuk memperketat keamanan, khususnya di tempat-tempat tujuan wisata di negara itu menyusul terjadinya insiden ledakan di kota Hua Hin.
Bom di Thailand ini merupakan yang kali ketiga, pada tahun lalu insiden seperti ini terjadi di dalam kuil Erawan di pusat kota Bangkok yang menewaskan 20 orang dan melukai 125 orang.
Pemerintah Thailand mencemaskan dampak dari ledakan itu, di mana destinasi wisata menyumbang lebih dari 10 persen perekonomian Thailand. Pemerintah Thailand menegaskan bahwa ledakan ini tidak ada kaitannya dengan aksi terorisme. Tetapi, dilakukan oleh sekelompok orang yang berkaitan dengan perdagangan manusia.
Tawee Narissirikul, Gubernur provinsi Prachuap Khiri Khan, mengatakan serangan seperti ini adalah yang pertama bagi Hua Hin. Sekarang kita harus lebih berhati-hati melihat situasi, katanya.
Sekian berita dari Thailand berjudul Dua Ledakan Mengguncang Destinasi Wisata Terkenal Thailand, yang dikutip dari sumber smh.com.au. Sekian
0 comments