Thursday, August 11, 2016

Mungkingkah Efek Sianida Penyebab Jessica Garuk-Garuk Paha

Jalannya persidangan kasus ‘Kopi Maut’ hingga tengah malam tadi akhirnya menemui titik terang. Kehadiran pakar IT Mabes Polri dalam menganalisa setiap gerakan melalui titik-titik pixel rekaman cctv ini, membuat suasana ruang sidang menjadi riuh.

Seperti yang kerapkali dilontarkan oleh Ayahanda korban, Darmawan Salichin, bahwa bukti kuat akan segera dibuka di persidangan. Di mana persidangan semalam, mengungkap momen-momen Tersangka menaruh sesuatu di Kopi Mirna. Kendati penanyangan rekaman cctv tersebut masih dibantah oleh tersangka

Mungkingkah Efek Sianida Penyebab Jessica Garuk-Garuk Paha

Saat persidangan sebelumnya, Terdakwa pembunuh Wayan Mirna Salichin, Jessica Kumala Wongso, dibuat shock atas ucapan anggota majelis hakim, Binsar Gultom pada sidang beberapa waktu lalu.

Bagaimana tidak, ucapan yang keluar dari mulut anggota Majelis Hakim itu benar-benar membuat Jessica kehilangan kendali. Di mana dalam pernyataan tersebut mengatakan, bahwa seseorang bisa saja dihukum walau tanpa saksi. Hal ini diungkapkan Kuasa hukum Jessica, Otto Hasibuan, pada hari Rabu (10/8/2016) kemarin.

"Pernyataan hakim Binsar itu salah satu di antaranya mengatakan tidak ada saksi pun bisa dihukum. Yang dia bilang kasus di Bogor pun, tanpa saksi bisa dihukum. Itu langsung menbuat Jessica shock," ujar Otto sebelum persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2016).
Akibat pernyataan Binsar, Otto menyebut Jessica sakit dan terus menangis. Dia juga mengatakan Jessica sudah tidak lagi mempercayai dirinya.
"Dia menangis terus. Dia shock, dia sakit, stres gara-gara itu. Jessica sendiri sudah tidak meyakini hakim Binsar," kata dia.

Mungkingkah Efek Sianida Penyebab Jessica Garuk-Garuk Paha

Kembali pada pokok kesaksian Ahli Digital Forensik Puslabfor Polri, AKBP M Nuh. Dari beberapa penggalan-penggalan rekaman cctv menit-menit terakhir setelah korban terbaring di sofa kafe. ia mengungkap temuan mengenai tingah laku terdakwa Jessica Kumala Wongso yang sedang menggaruk tangannya kemudian menggaruk paha kanannya.

Ini mengindikasikan, bahwa tersangka berupaya menghilangkan efek dari sianida yang masih melengket di kulitnya.

Seperti pernyataan dari Dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Pusat Raden Said Sukanto mengatakan, kalau sianida dalam jumlah besar apalagi bentuk cairan menyentuh kulit, maka akibatnya akan menimbulkan luka. Namun kalau bubuk, akan terasa gatal saja karena tidak terserap.

Nuh mengatakan gerakan tersebut dianggap janggal karena Jessica terlihat menggaruk dan juga membungkuk. "Kalau tidak ada masalah apa pun, dan semuanya berjalan baik, kenapa menggaruk. Kecuali ada gatal di sana, penyakit di sana," dia menambahkan.

Tak hanya saat Mirna sekarat, sebelumnya Jessica Kumala Wongso pun terlihat menggaruk tangannya berkali-kali. "Ada beberapa gerakan jelas setelah tas diletakkan. Banyak sekali," ujar Nuh.

Memang, Ahli Digital Forensik Puslabfor Polri ini cukup jeli memperhatikan setiap gerakan tersangka melalui rekaman cctv. Mulai ketika Jessica menutupi titik pandang cctv memakai paper bag hingga gerakan-gerakan dari kedua tangan tersangka yang menurutnya mencurigakan.

Saat momen paper bag menutupi barisan gelas di depannya (tersangka), para hadirin maupun kerabat korban yang menghadiri persidangan tersebut secara spontan bertepuk tangan. Begitupun saat ahli digital Polri ini menjelaskan pergerakan tersangka melalui titik-titik pixel saat Jessica mengambil sesuatu dari dalam tasnya.

Persidangan yang dimulai dari siang hingga tengah malam itu belum dapat memustuskan apa-apa, berhubung persidangan yang menghadirkan Tersangka Jessica dalam kasus Kopi berujung maut ini ditunda sampai senin depan.

Sekian berita dengan judul Mungkingkah Efek Sianida Penyebab Jessica Garuk-Garuk Paha ini dikutip dari dua sumber dengan judul yang berbeda pula. makassar.tribunnews.com dan Bintang.com
Load disqus comments

0 comments