Mendaki gunung dapat dilakukan oleh siapa saja dan merupakan salah satu kegiatan outdoor yang cukup berbahaya. Kesiapan fisik dan mental maupun sarana-sarana pendukung lainnya termasuk pengenalan medan, menjadi tolok ukur dalam pendakian.
Puncak Everest, atap tertinggi dunia yang tak pernah sepi dari pengunjung. Berbagai motivasi orang mendakinya meski nyawa yang menjadi taruhan.
Pada hari minggu kemarin, pendaki profesional berusia 34 tahun asal Australia, Dr Maria Strydom meninggal setelah menyelesaikan pendakian puncak Everest bersama dengan suaminya Robert Gropel. Maria meninggal akibat kelelahan setelah mencapai puncak tertinggi dunia tersebut. (Picture: Facebook..)
Sedangkan suaminya sendiri harus dirawat di rumah sakit karena mengalami hal serupa, namun telah melewati masa-masa kritis. "Secara fisik dia lebih baik, tapi ia hancur oleh kematian istrinya", Kata Ayah tiri korban.
Misi mereka menyeberangi tujuh puncak tertinggi di dunia, termasuk Everest, sambil mempertahankan pola makan vegan mereka.
Di mana seorang Vegan itu tidak makan daging, ikan, atau unggas. Selain itu, vegetarian juga tidak menggunakan produk yang terbuat dari hewan. Seperti susu, madu, kulit, bulu, sutra, wol, kosmetik, maupun sabun yang berasal dari produk hewani.
Maria Strydom dan suaminya, ingin membuktikan sekaligus membantah anggapan publik, bahwa seorang Vegetarian itu kekurangan gizi dan lemah. "Vegan itu dapat melakukan segala sesuatu, bahkan lebih" Jawab wanita muda ini dalam sesi wawancara di Universitas Melbourne, Australia.
Menurut Ibu korban, Maria adalah seorang wanita super. Anak yang penuh semangat, cantik dan berprestasi. Dia akan melakukan apa pun untuk hewan dan manusia.
Dr Maria Strydom adalah dosen keuangan di Monash University sejak tahun 2006. Namun mimpi Strydom untuk menaklukkan 7 puncak tertinggi di semua benua harus berakhir sampai di sini.
0 comments