Saturday, September 03, 2016

Karakter Kartun ‘Kak Ros’ Upin dan Ipin Disalahgunakan

Serial kartun yang berhasil menarik hati penonton ‘Upin dan Upin’ pada tahun 2011 dinobatkan sebagai serial kartun animasi terbaik. Dari apa yang pernah ditayangkan di salah satu TV swasta, animasi ini berhasil meraih penghargaan di berbagai kategori.

Kendati alur cerita menggambarkan budaya lokal, namun kartun animasi tersebut mampu bersaing dan menarik perhatian pasar internasional.

Karakter Kartun ‘Kak Ros’ Upin dan Ipin Disalahgunakan
Sayangnya, salah satu karakter dalam serial animasi Upin dan Ipin, 'Kak Ros' telah dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, di mana karakter ‘Kak Ros’ disalahgunkan atau digambarkan dalam sebuah ilustrasi cabul.
Selain karakter ‘Kak Ros’, enam karakter lainnya pun ikut diunggah di situs berbagi desain grafis, dan telah digambar secara ulang yang menampilkan gambar-gambar yang tidak pantas.

Sejak foto-foto itu diunggah pada 3 Juli dan telah diakses lebih dari 4.000 pengunjung online, dikhawatirkan bahwa penggambaran cabul yang tidak pantas tersebut akan berdampak negatif terhadap anak-anak yang melihatnya.

Mengomentari hal itu, seorang ibu rumah tangga Alya Nadirah, 23 tahun, menyatakan sangat jengkel jika pihak yang tidak bertanggung jawab berhasil meng-upload video cabul atau karikatur pada situs-situs sosial seperti YouTube, yang sering diakses oleh anak-anak.

"Saya tidak berharap dan terkejut karena anak-anak menyukai Upin dan Ipin animasi. Jika ini terus berlanjut, itu pasti akan menimbulkan masalah sosial karena mereka (anak-anak) yang mudah dipengaruhi oleh adegan yang digambarkan, "katanya.

Nawawi Nordin, 34, menggambarkan eksploitasi karakter Kak Ros 'sebagai humilating kepada orang-orang perempuan desa, yang penuh kerendahan hati.

Karakter Kartun ‘Kak Ros’ Upin dan Ipin Disalahgunakan

"Karakter Kak Ros, yang ditampilkan dalam serial animasi, memang memiliki kebiasaan Asia dan Melayu, seperti memakai 'baju kurung'.

"Jika karikatur menyebar, itu akan menodai citra perempuan Melayu ditampilkan dalam serial animasi," kata ayah dari dua putra, berusia dua dan empat.

Upin dan Ipin adalah serial animasi lokal Malaysia yang saat ini sedang ditayangkan di Turki, Korea Selatan Hong Kong dan di Indonesia sendiri.

Seri animasi bercerita tentang sepasang anak kembar berusia lima tahun yang tinggal dengan kakak mereka (Kak Ros), nenek dan teman-teman mereka di sebuah desa.

Sementara Les 'Copaque Production Sdn Bhd New Media dan kepala Humas, Mohd Zarin Abdul Karim mengatakan perusahaan tidak terlibat dalam memproduksi setiap Upin dan Ipin karikatur atau bahkan video yang bertentangan dengan hukum.

"Kami tidak ada hubungannya dengan produksi seri animasi, yang memiliki dampak negatif pada masyarakat, terutama anak-anak.

"Namun, kami sedang memantau internet, khususnya situs jejaring sosial," katanya kepada Bernama, baru-baru ini.

Bukit Aman Deputi Reserse Kriminal (Investigasi / Hukum) wakil direktur Datuk Hukum Hong Soon mengatakan akan menindak tegas bagi siapa saja yang mencoba menyebarkan materi pornografi.

Namun, pertama-tama polisi akan menyelidiki apakah karikatur di website memiliki unsur-unsur negatif kepada masyarakat sebelum mengambil tindakan apapun, ia menambahkan.

Awalnya, Upin & Ipin ditayangkan khusus untuk menyambut Ramadan pada tahun 2007 untuk mendidik anak-anak mengenai arti dan kepentingan dari bulan suci Ramadan. Kata Safwan,

"Kami memulai seri animasi empat menit ini untuk menguji penerimaan pasar lokal serta mengukur bagaimana reaksi pada kemampuan penceritaan kami." Sambutan meriah terhadap kartun pendek ini mendorong Les' Copaque agar menerbitkan satu musim lagi menyambut bulan Ramadan yang seterusnya.

Sekian trends berita di Malaysia yang diberi judul Karakter Kartun ‘Kak Ros’ Upin dan Ipin Disalahgunakan. Dikutip dari hasil yang paling banyak dibaca. Malay Mail online via Bernama.com
Load disqus comments

0 comments