Tuesday, January 03, 2017

Tentara Thailand Berencara Merekrut 'Cyber Warrior' Dari Kalangan Sipil

AUSTRALIA Trends Google – “OM TOLELET OM” sepertinya terus saja ‘membakar dunia’. Bahkan, lompatan-lompatan di Life in Color's flagship Miami festival di atas bus sambil mengambil beberapa jepretan narsis terinspirasi dari teriakan ini.

Rencana perekrutan warga sipil tersebut untuk bekerja sebagai "pejuang dunia maya" di pusat keamanan cyber crime, Ucap komandan tentara Chalermchai Sittisat, pada Senin (2/1).

Tentara Thailand Berencara Merekrut 'Cyber Warrior' Dari Kalangan Sipil
Ahli Cyber akan dipekerjakan agar membantu memerangi serangan dari dunia maya serta membantu menyempurnakan sistem teknologi komputer, karena dalam hal ini tentara kekurangan tenaga ahli khusus, berhubung perwira-perwira militer kebanyakan terjun di lapangan, katanya.
Gen Chalermchai mengatakan, akan membentuk unit khusus dalam perekrutan tersebut yang dibawahi oleh negara, seperti "prajurit dunia maya" negara-negara lain.

Proyek perekrutan itu muncul setelah adanya gelombang serangan cyber yang menargetkan beberapa situs milik pemerintah Thailang pada bulan lalu.

The Civilians Against Single Gateway group mengaku bertanggung jawab atas serangan, yang mana mengatakan bahwa ini diluncurkan sebagai protes terhadap UU Kejahatan Komputer yang diamandemen sebelumnya dan kemudian disetujui oleh Dewan Perwakilan Nasional.

"Kami tidak memiliki cukup personel yang ahli dalam keamanan cyber. Oleh karena itu, kami perlu merekrut warga sipil untuk markas kami, yang dapat mengelolanya dengan baik dan tentunya akan mendapatkan gaji yang wajar," kata Gen Chalermchai.

Panglima militer menepis kekhawatiran publik, bahwa perekrutam warga sipil sebagai mata-mata bisa saja membocorkan informasi negara “Pelamar akan menjalani pemeriksaan latar belakang yang ketat sebelum mereka dipekerjakan”, katanya.

Tentara Thailand Berencara Merekrut 'Cyber Warrior' Dari Kalangan Sipil

Gen Chalermchai mengaku sulit melacak hacker, karena mereka memiliki jaringan yang luas baik di Thailand maupun di luar Negeri.

Ia mengatakan bagian sistem komputer negara hanya dipengaruhi secara singkat saja oleh serangan mereka, beliau menambahkan bahwa tidak ada kerusakan database penting yang diakibatkan dari serangan itu.

Beberapa tersangka telah ditangkap oleh militer sehubungan dengan serangkaian serangan cyber pada bulan lalu. Namun, jumlah tepatnya dari tersangka atau keberadaan mereka belum dapat dikonfirmasi (dirahasiakan).

Gen Chalermchai mengatakan pemerintah juga berusaha untuk membangun dan member pemahaman di kalangan masyarakat tentang perubahan UU kejahatan computer tersebut.

'Cyber Warrior' berperang menggunakan teknologi informasi. Mereka dapat menyerang komputer atau sistem informasi melalui hacking atau strategi lain yang terkait, atau bertahan dari serangan rekan-rekan mereka.

'Cyber Warrior' juga dapat menemukan cara yang lebih baik untuk mengamankan sistem dengan mencari kerentanan melalui hacking atau menutup kerentanan sebelum hacker lain menemukan dan mengeksploitasi mereka.

Negara-negara yang tidak mampu menyamai AS dalam hal teknologi militer telah menggunakan cyberwarfare, adalah metode yang masih dapat melakukan banyak kerusakan dalam hal pendapatan ekonomi. Bahkan, berbagai instansi di AS pun kerapkali berada di bawah serangan konstan dari berbagai luar negara.

Sebagai respon, pihak militer AS melakukan pelatihan bagi veteran perang dan bagi tentara yang terluka yang tidak bisa lagi berperang di lapangan dengan art of cyberwarfare untuk menjadi prajurit cyber dan terus membela negaranya dalam bentuk baru selain dari medan pertempuran.

Istilah ‘Cyber Warrior’ memiliki arti yang berbeda-beda tergantung pada konteks yang digunakan; istilah ini mungkin mengacu pada seseorang dengan niat jahat (penyerang) atau seorang profesional yang bekerja sebagai membela untuk melawan penyerang tersebut.

Demikian trends Google berjudul Tentara Thailand Berencara Merekrut 'Cyber Warrior' Dari Kalangan Sipil

SUMBER : BANGKOK POST dan techopedia.com
Load disqus comments

1 comments: