Serangan terjadi pada selasa pagi kemarin, di pusat kota Istanbul, Turki. Sebuah bus polisi yang melintas pada saat itupun menjadi sasaran ledakan yang dioperasikan dari jarak jauh dengan menggunakan remote control.
Kekuatan daya ledakan telah menghancurkan jendela toko, hotel dan beberapa mobil yang terparkir di dekatnya. Para pejalan kaki dan karyawan yang berada di lokasi tersebut menjadi korban ledakan.
Tujuh polisi dan empat warga sipil tewas, dan 36 orang lainnya mengalami luka-luka yang cukup serius. Tujuh dari korban tewas adalah agen pasukan khusus Turki. Dalam ledakan ini, Polisi telah menangkap empat orang tersangka.
Serangan itu terjadi di dekat stasiun kereta bawah tanah, Universitas Istanbul. Sangat dekat dengan tempat-tempat wisata seperti Alun-alun Beyazit, Grand Bazaar dan tempat-tempat wisata lainnya.
Beberapa bulan terakhir, Turki memang mengalami peningkatan dari serangkaian serangan yang dikaitkan dengan dimulainya kembali konflik Kurdi dan karena perang di Suriah. Kekhawatiran atas situasi keamanan ini menyebabkan penurunan jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Istanbul.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan pada akhir kunjungannya di sebuah rumah sakit dekat lokasi pengeboman mengatakan, bahwa ini bukan merupakan kali pertama saja teroris melakukan penyerangan di kota mereka.
Oktober 2015: Lebih dari 100 orang tewas dalam pemboman bunuh diri ganda saat pawai perdamaian di Ankara.
Januari 2016: 12 wisatawan Jerman tewas dalam bom bunuh diri, di Istanbul. Pada bulan Pebruari 2016: 28 orang tewas dalam konvoi militer di Ankara, dan
Pada bulan Maret 2016: 35 orang tewas oleh serangan militan Kurdi di Ankara, dan 4 orang tewas dalam serangan bunuh diri di Istanbul.
Demikian Serangan Bom Menewaskan Agen Pasukan Khusus Di Turki
0 comments