Thursday, August 25, 2016

Burkini Jadi Pusat Perhatian Di Prancis

Burkini diambil dari dua kata yaitu Burka dan Bikini. Burka adalah pakaian Muslimah yang menutupi semua tubuh kecuali hanya mata saja yang terlihat. Sedangkan bikini seperti diketahui bersama, adalah pakaian ketat khusus wanita yang dipakai untuk renang.

Menurut Aheda Zanetti, desainer busana dan mantan penata rambut yang menciptakan nama "burkini," atau baju renang full-body itu didesain tidak hanya diperuntukkan bagi Muslimah saja, tetapi non-Muslim pun bisa memakainya.

Burkini Jadi Pusat Perhatian Di Prancis
Larangan memakai Burkini oleh pihak berwenang di 15 kota di Prancis semakin meningkat, setelah pengadilan setempat mengeluarkan peraturan pelarangan bagi siapa saja yang mengenakannya.
Namun, Pengacara dari Badan Dewan Tertinggi Pengadilan Administratif Prancis berpendapat bahwa keputusan jangka pendek tersebut tidaklah sah. Dan akan mereview ulang memo permintaan dari Persatuan Hak Asasi Manusia Prancis atas adanya larangan burkini ini.

Pelarangan tersebut mengacu pada kekhawatiran publik menyusul terjadinya serangkaian serangan teroris yang belum lama terjadi di negeri ini.

Pelarangan itu dapat dibuktikan melalui rangkaian gambar yang diambil oleh seorang fotografer berita lokal Prancis. Di mana, dalam gambar menunjukkan ada seorang wanita mengenakan legging, tunik berlengan panjang dan jilbab didekati oleh empat petugas berseragam Polisi.

Tidak jelas apakah wanita itu diperintahkan untuk membuka atau tidak. Dan di dalam gambar lain menunjukkan, seorang polisi muncul untuk menulis denda.

Burkini Jadi Pusat Perhatian Di Prancis

Seorang juru bicara Vantage News yang merilis gambar di Inggris mengatakan, mereka mengambil gambar sekitar pukul 11:00 siang pada hari Selasa. "Wanita itu didenda, dia (kemudian) meninggalkan pantai, begitu pula (dengan) polisi (yang mendendanya)," kata juru bicara itu.

Sementara, Kantor Walikota Nice membantah melalui Agence France-Presse mengatakan, bahwa wanita tersebut tidak dipaksa untuk membuka pakaiannya. Wanita itu cuma memastikan ke polisi bahwa baju renang yang dikenakan di bawah tuniknya berupa sepasang legging saja.

Menurut agen foto Prancis kepada koran Liberation, wanita itu mengenakan pakaian biasa, bukan burkini atau baju renang full-body. Fotografer melihat kehadiran polisi, tapi ia berdiri jauh dari tempat kejadian kemudian mengambil gambar dengan lensa panjang.

Pekan lalu, Nice sudah menerapkan pelarangan burkini di pantai, lalu diikuti sekitar 15 wilayah pantai lainnya di selatan-timur Perancis.

Dilansir dari the centre-righ Les Républicains, Wakil Walikota Nice, Christian Estrosi, mengatakan tim polisi kota telah "bertindak sempurna untuk memastikan bahwa Sebuah keputusan (mesti) dihormati " Dia mengancam akan melakukan tindakan hukum bagi siapa saja yang menyebarkan foto-foto polisi.

Sebanyak 24 perempuan telah ‘diperingatkan’ oleh polisi di kota itu sejak larangan burkini mulai berlaku.

Gambar-gambar dari wanita melepaskan burkini membuat geram, "Saya sangat malu," tulis feminis Prancis Caroline De Haas di akun Twitternya.

Bukan hanya itu, Partai maupun kelompok Sosialis juga dibuat geram atas tindakan polisi yang menghapus akun sosial media milik seorang wanita karena memakai jilbab dan lengan panjang saat berada di pantai.

Begitu juga di Cannes, seorang ibu rumah tangga berusia 34 tahun mengenakan jilbab beserta dua orang anaknya yang sedang menggambar di pantai didenda petugas.

"Saya sedang duduk di pantai dengan keluarga saya. Saya mengenakan jilbab klasik. Aku tidak berniat berenang, "kata mantan pramugari dari Toulouse ini yang menyamarkan namanya sebagai Siam.

"Saya tidak memakai burkini, saya tidak mengenakan burqa, saya tidak telanjang, jadi menurut saya cara berpakaian saya tidak ada salah," katanya.

Sekian trends berita berjudul Burkini Jadi Pusat Perhatian Di Prancis, yang dikutip dari sumber theguardian.com
Load disqus comments

0 comments