Tuesday, September 13, 2016

Empat Reaktor Nuklir Korea Selatan Ditutup Akibat Gempa

SEOUL - Selasa pagi waktu setempat, Operator nuklir Korea Selatan mengatakan empat reaktor yang berada di kompleks tenaga nuklir ditangguhkan operasinya sebagai bentuk tindakan pencegahan atas dua gempa yang melanda di bagian tenggara negara itu pada hari Senin.

Menurut badan meteorologi Korea Selatan, kedua gempa bumi yang mengguncang kota bersejarah Gyeongju pada Senin malam itu berkekuatan 5,1 dan 5,8 skala richter

Empat Reaktor Nuklir Korea Selatan Ditutup Akibat Gempa
Seorang pejabat di Korea Meteorological Administration (KMA) mengatakan bahwa gempa berkekuatan 5,8 SR ini adalah yang terkuat yang pernah tercatat di Korea Selatan,
"Itu adalah gempa terbesar yang pernah melanda negara itu," Yoo Yong Gyu, seorang pejabat KMA, kepada wartawan, menambahkan bahwa getaran itu "terasa di seluruh negeri"

Dua orang luka ringan akibat dari gempa, dan selebihnya seperti yang disampaikan oleh KMA tidak ada kerusakan serius dalam gempa tersebut.

Korea Hydro and Nuclear Power Co pemerintah menutup Wolsong No 1, Wolsong No 2, Wolsong No 3 dan operasi dari reaktor Wolsong No 4, dengan kapasitas gabungan 2.779 megawatt. Seorang pejabat dan operator tersebut mengatakan bahwa belum dapat dipastikan kapan keempat reaktor akan restart.

Langkah shutdown sementara ke empat reaktor nuklir ini diambil, karena jumlah reaktor milik Negara yang beroperasi di wilayah itu sebanyak tujuh reaktor nuklir, menurut situs resmi KHNP.

KHNP, pengelolah perusahaan BUMN Korea Electric Power Corp (KEPCO), mengoperasikan 25 reaktor nuklir Korea Selatan. Merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar keempat di Asia.

Sebelumnya, pada tahun 2004, gempa juga pernah terjadi di Korea Selatan dengan kekuatan gempa 5,2 SR yang titik gempa berasal dari laut dekat pelabuhan selatan-timur Uljin. Dan gempa berskala yang sama pula terjadi di wilayah pegunungan timur Sokri pada tahun 1978.

Empat Reaktor Nuklir Korea Selatan Ditutup Akibat Gempa

Kata KMA, hantaman gempa kedua yang terjadi pada Senin sekitar pukul 20:30 ini berpusat di dekat kota selatan-timur Gyeongju. Sementara gempa yang dirasakan pada hari Jumat (9/9) yang dilaporkanUSGS berkekuatan 5,3 SR adalah "gempa buatan" yang sebenarnya uji coba nuklir Korea Utara.

Kantor berita Yonhap mengatakan, pusat pelayanan darurat Korea Selatan dibanjiri oleh puluhan ribu panggilan telepon untuk mencari informasi serta layanan kereta api di beberapa daerah untuk sementara waktu ditunda.

Dan mengutip pejabat di Korea Hydro & Nuclear Power mengatakan bahwa reaktor nuklir lokal yang beroperasi tidak terganggu sama sekali dengan adanya gempa tersebut, katanya

KakaoTalk, aplikasi seluler terbesar yang digunakan 40 juta orang di negara itu sebagian besarnya tidak dapat diakses, perusahaan mengatakan, tampaknya karena padatnya server.

Gambar ataupun foto-foto kerusakan akibat gempa, juga membanjiri media sosial di negara itu. Seperti foto jendela toko yang hancur, orang-orang panik berhamburan keluar dari dalam gedung apartemen, juga di foto tersebut terlihat beberapa orang sedang menggendong anak-anaknya.

Dari rekaman video yang diperlihatkan oleh salah satu Stasiun TV lokal menunjukkan, bagaimana perangkat komputer bergetar di sebuah warnet, para siswa yang ada di dalam kelas bergegas keluar dari sekolah, anak-anak bersembunyi di bawah meja makan dan barang-barang dagangan yang dijual di toko ikut berjatuhan.

Korea Selatan mengalami aktivitas seismik yang relatif kecil, bila dibandingkan dengan tetangganya, Jepang, yang sering dilanda gempa besar.

Gyeongju adalah ibu kota salah satu kerajaan kuno di Semenanjung Korea dan saat ini menjadi destinasi wisata populer. Sumber: straitstimes.com
Load disqus comments

0 comments