Thursday, October 06, 2016

Curhatan Bintang Film Porno Jepang

TOKYO, JEPANG - Muda, cantik dan berharap untuk menjadi seorang bintang. Beginilah dalam pikiran Saki Kozai, ia telah menemukan tiket untuk menjadi model terkenal saat dirinya ditawarkan pekerjaan oleh seseorang yang ditemuinya di jalan.

Di usia 24 tahun nan penuh harapan serta semangat kala itu, akhirnya, iapun menandatangani kesepakatan kontrak dengan agency yang berencana akan segera membuat video promosi perdana yang dibintanginya sebagai perkenalan awal karirnya.

Curhatan Bintang Film Porno Jepang
Namun faktanya, agency yang menawarinya pekerjaan itu bukanlah dari Agency Modelling. Bahkan, di hari pertama ia mulai kerja, Kozai diharuskan berhubungan seks di depan kamera.
"Saya tidak bisa melepas pakaian saya, saya cuma bisa menangis," curhat Kozai kepada AFP. Dia menambahkan, tidak ada jalan keluar bagi dirinya untuk lepas dari situasi yang mengerikan seperti itu.

"Ada sekitar 20 orang menunggu di sekeliling saya. Dan tak seorang wanita pun yang mengatakan “tidak” ketika ia dikepung (dikelilingi) seperti itu," katanya.

Saat ini, Kozai berumur 30 tahun, merupakan salah satu orang dari banyak perempuan yang melangkah keluar dari bayang-bayang untuk mengatakan bahwa mereka dipaksa untuk bekerja di industri pornografi multi billion dollar Jepang.

film dewasa tersedia dan dapat diakses secara bebas di Jepang. Tetapi, sisi lain industri gelap ini jarang dibahas, dan juga merupakan hak dari orang-orang yang bekerja di dalamnya.

Alih-alih meminta maaf, isu janji untuk berubah belum pernah dilakukan. Pengakuan bahwa perempuan yang tampil di adegan-adegan seks di dalam film yang kadang-kadang dibuat brutal, sebenarnya bertolak belakang dengan kehendak mereka.

Curhatan Bintang Film Porno Jepang

Baru-baru ini pada bulan Juni ,tiga Agen pencari bakat Tokyo dituduh memaksa seorang wanita untuk tampil lebih dari 100 video porno.

Seperti halnya dengan Kozai, wanita yang tidak disebutkan namanya itu juga berpikir yang sama, bahwa ia nantinya akan dijadikan sebagai Modelling oleh agen-agen pencari bakat tersebut.

Para kritikus mengatakan, trik perekrutan pornografi bagi wanita muda termasuk anak-anak, modusnya memang ini, yakni, dengan janji-janji untuk dijadikan bintang terkenal.

Dalam kasus lain, ada pula perempuan secara terbuka telah terpikat oleh gaya hidup mewah hingga akhirnya mereka bergabung, kemudian bekerja di produksi film seks untuk melunasi "utang" tersebut.

Dan pihak agensi terus berupaya menjaga trik mereka dengan ancaman, intimidasi dan kontrak penipuan.

Wanita lain yang diwawancarai AFP yang menolak disebutkan namanya mengatakan, dia ditipu oleh agen pornografi yang berjanji untuk membantunya menjadi penyanyi.

Pada awalnya ia menolak, seperti Kizai dan wanita-wanita lainnya, akhirnya ia menyerah karena adanya intimidasi.

"Agen ini menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk berusaha meyakinkan saya. Saya tidak punya pilihan (Setelah penandatanganan kontrak)," Kata Miss X, 26 tahun kepada AFP.

"Mulanya saya bilang, saya tidak bisa melakukannya," tambahnya, "Tapi ketika saya melakukannya, itu benar-benar sakit. (Dan) Tim Produksi tidak pernah berhenti sekalipun"

Organisasi non profit Lighthouse Jepang yang fokus pada human trafficking, mengatakan dari hasil penelitian bahwa pada paruh pertama di tahun 2016, lebih daripada 60 aktris yang mencoba melarikan diri bisnis tersebut, jauh di atas tahun-tahun sebelumnya.

Kozai kini bergantung pada obat penenang untuk meringankan kecemasannya apalagi telah diasingkan setelah pihak agency meyakinkannya untuk memutuskan kontak dengan keluarga agar Fokus pada karirnya.

Kozai akhirnya meninggalkan agency itu, dia mengatakan otaknya telah dicuci. Namun sayangnya, ia tidak berhenti dari pekerjaannya sebagai porn star, malah terus beraksi dalam film-film dewasa sebagai freelancer. SUMBER : straitstimes.com
Load disqus comments

0 comments