Suara tembakan disertai ledakan keras terdengar pada hari sabtu pagi di sebuah restoran mewah, wilayah zona diplomatik Bangladesh. Ketika pasukan keamanan Bangladesh yang menggunakan kendaraan lapis baja mulai bergerak maju untuk mengakhiri kebuntuan selama 10 jam antara militan bersenjata yang menyendera puluhan orang, termasuk di dalamnya warga negara asing.
Para sandera ditahan di dalam Holey Artisan Bakery, daerah Gulshan Dhaka. Sekitar ada 35 orang yang disandera, termasuk 20 warga negara asing, saat sekelompok orang bersenjata datang dan menyerbu restoran pada Jumat malam lalu.
Dua petugas polisi tewas pada awal pengepungan, yang dimulai pada Jumat malam saat mereka berhadapan dengan para penyandera yang mempersenjatai diri mereka dengan senjata otomatis dan bahan peledak.
Letnan Kolonel Tuhin Mohammad Masud, komandan pasukan komando Bangladesh, mengatakan sedikitnya enam pria bersenjata tewas dan 13 sandera telah diselamatkan. Termasuk warga Jepang yang terluka, dan dua orang berkewarga-negaraan Sri Lanka. Dia mengatakan, ada korban di kalangan sandera lainnya, namun ia tidak memberikan penjelasan mengenai sandera lain yang dimaksudkan tersebut.
Selain itu, Media lokal juga melaporkan, bahwa seorang warga Argentina dan dua warga Bangladesh juga diselamatkan, namun rincian tentang kondisi mereka tidak dijelaskan
Operasi penyelamatan dimulai pada pukul 07:40. Operasi ini setidaknya memakai tujuh kendaraan lapis baja, termasuk personel tentara dengan menggunakan senjata otomatis. Dan terlihat pula ada beberapa ambulans yang disiagakan di area pengepungan
Seorang pejabat polisi yang tak disebutkan identitasnya kepada stasiun TV Channel 24; Pasukan Komando menyerbu masuk ke dalam restoran, ditemukan lima mayat tergeletak di tanah dengan bersimbah darah. Tidak dijelaskan apakah mereka dari pihak militan ataukah sandera yang tertembak saat berlangsungnya drama penyanderaan.
Dua petugas polisi tewas dan sedikitnya 26 orang terluka dalam baku tembak sebelumnya. Sepuluh dari korban terluka yang terdaftar, dalam kondisi kritis akibat menderita luka tembak dan patah tulang.
Menurut Sumon Reza, seorang staf dapur yang berada di antara lebih dari 10 orang, yang berhasil kabur dari dalam restauran dan meloloskan diri melalui atap bangunan mengatakan, para penyerang meneriakkan "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar) kemudian mereka meluncurkan serangan sekitar pukul 21:20 malam.
Mengutip pernyataan Duta Besar Italia untuk Bangladesh melalui berita televisi Italia mengatakan, seorang dari warga negara Italia yang diduga menjadi salah satu sandera yang berhasil meloloskan diri mengatakan, ada tujuh pengusaha lain yang terjebak di dalam restauran. Di antara para sandera terdapat seorang pengusaha beserta istri dan dua orang anaknya.
Di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri John Kirby mengatakan kepada wartawan: "Kami telah menerima laporan dari apa yang terjadi mengenai situasi penyanderaan di wilayah Gulshan, Dhaka"
"Kedutaan kami di Dhaka telah mengkonfirmasi 100 persen akuntabilitas semua personil resmi Amerika tanpa cedera," kata Kirby. "Kami bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memastikan, apakah ada warga AS dan staf lokal yang bekerja di kedutaan, terkena dampak dari insiden ini"
Sementara di Twitter, Kedutaan Besar AS di Dhaka menyarankan warganya yang berada di Bangladesh agar berlindung di tempat
Negara Islam Irak dan Suriah, atau ISIS, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. ISIS dan al Qaeda memang telah mengaku bertanggung jawab atas banyak serangan baru-baru ini di beberapa wilayah negara. Namun pemerintah setempat menyangkal keterlibatan dari kedua kelompok tersebut
Silahkan Baca pula Informasi yang juga menggemparkan dunia dalam 2 bulan terakhir ini:
Demikian Berita Google Trends pilihan Pembebasan Sandera di Bangladesh, Menewaskan 6 Orang Teroris
0 comments