Dari hasil perolehan medali sementara di event bergengsi Olimpiade 2016 ini, China menempati urutan kedua setelah Amerika Serikat dengan perolehan sebanyak delapan medali. Tiga emas, dua perak, dan tiga perunggu.
Sedangkan Indonesia, masih berada diperingkat ke-20 menurut urutan yang dituliskan melalui Google Medals Standing dengan perolehan medali satu perak, yang layak dibanggakan atas perjuangan lifter wanita kita, Sri Wahyuni.
Sehubungan dengan seringnya tim China memperoleh medali itulah, Bendera China pun kerapkali dikibarkan/dipamerkan di podium. Sehingga, para suporter mau tidak mau memperhatikan bendera tersebut. Berawal dari sinilah ditemukannya keganjilan.
Kesalahan tanpa disengaja ini membuat geram Menteri olahraga China beserta jajarannya. Dan meminta pertanggungjawaban pihak penyelenggara Olimpiade, agar mencari solusi atas permasalahan itu.
“Ini bukan suatu kritikan, tetapi membuat Saya sedikit terganggu, karena ini bendera Nasional. Ini merupakan prinsip yang bahkan siswa sekolah dasar pun pasti akan mengerti," Kurang lebih demikian yang diucapkan Cui Yongyuan, presenter televisi China pada Sina Weibo, di mana ia memiliki sembilan juta follower di Twitter.
Bendera Cina, tepatnya memiliki satu bintang besar, dengan empat bintang yang lebih kecil dalam bentuk setengah lingkaran miring yang menunjuk ke arah bintang yang lebih besar.
Sementara, empat bintang kecil yang terlihat di Bendera China yang digunakan dalam upacara penyerahan medali pada awal Olimpiade, sejajar satu sama lain. Silahkan Anda membandingkannya sendiri lewat gambar yang ditampilkan dalam postingan ini.
Dalam hal ini, Panitia pelaksana Olimpiade Rio memohon maaf sedalam-dalamnya mengenai pengibaran "cacat" dari bendera. Setelah Konsulat Jenderal Kota China dalam postingan online-nya pada senin tadi, komplain.
Menurut pernyataan yang dilansir dari beberapa media asing, bagaimanapun, ini bukan kesalahan sepenuhnya dari ofisial pelaksana Olimpiade. Mereka menyakini, bahwa tim Nasional Chinalah yang seharusnya disalahkan.
"Semua bendera yang digunakan oleh panitia pada Olimpiade Rio 2016, telah disetujui oleh Dewan Komite Olimpiade Nasional," ujar juru bicara kepanitiaan kepada Reuters. "Kami telah bekerjasama dengan delegasi China untuk menemukan solusi dari masalah ini"
Silahkan dibaca juga:
- Tragis.. Peserta Olimpiade Asal Prancis Patah Tulang Kaki Akibat Salah Mendarat
- FBI Tidak Berkutik, Menteri Hingga Kepala Security Dirampok Selama Pembukaan Olimpiade
Seperti yang diberitakan sebelumnya dari China pada hari Minggu menyarankan, agar bendera diganti dengan bendera buatan dalam negeri saja. Tetapi itu, telah dikesampingkan oleh para ofisial terkait, menurut laporan berita pada Senin tadi.
Namun bukan ini saja yang menjadi satu-satunya kontroversi untuk mematahkan upaya kontingen China dalam Olimpiade. Di media sosial, juga dihebohkan dengan komentar-komentar Mack Horton, perenang, peraih medali emas asal Australia terhadap perenang asal China, Sun Yang, yang menempati posisi kedua gaya bebas 400 meter putra.
Sebelum maupun setelah trophy dan medali dikalungkan, Horton, mengejek Sun dengan julukan “drugs cheat” atau Si “Doping” . Horton telah berhasil mengalahkan saingannya secara sengit dan harus puas di posisi kedua, pada pertandingan hari Sabtu lalu.
Memang pada kenyataannya, Sun pernah mendapat sanksi selama tiga bulan akibat menggunakan doping. Dengan alasan, karena ia menderita kelainanan jantung (rahasia Sun dua tahun lalu).
"Di mana persatuan, persahabatan dan toleransi (semangat) Olimpiade. Jika masih ada saja yang secara sengaja menyinggung perasaan orang dengan komentar kasar," kata sebuah komentar di kantor Xinhua news, Senin.
"Ini sungguh menjijikkan, melakukan diskriminasi dan memprovokasi mengatasnamakan anti-doping!"
Adapun komentar lain yang tak kalah serunya, diduga digunakan oleh editor aliran keras nasionalis Global Times - mengatakan bahwa "tak usah terkejut atas aksi tak beradab" yang datang dari negara "pinggir peradaban"
Dan akhirnya trends berita berjudul Kontroversi Bendera China Yang Dikibarkan Pada Olimpiade 2016 ini ditutup dengan komentar Bai Yansong, salah satu presenter televisi terkenal China, menyebut Horton dengan julukan 'b ***** d " dalam sebuah artikel di portal web Tencent Sports. Sumber Telegraph.co.uk
0 comments