Wednesday, November 09, 2016

India Menarik Mata Uang 500 dan 1.000 Rupee Untuk Melawan Korupsi

SINGAPURA Trends Google Search - Perdana Menteri India, Narendra Modi memerintahkan penarikan mata uang 500 dan 1.000 rupee dari peredaran pada Selasa (8/11). Dalam pengumuman yang disampaikan secara mendadak tersebut, dirancang untuk mengatasi korupsi dan penggelapan pajak.

Modi mengatakan, saat ini orang bisa bertukar catatan lama untuk tagihan baru di bank, kantor pos, atau deposito di rekening mereka. Tetapi setelah lewat tengah malam, maka transaksi mereka tidak lagi sah.

India Menarik Mata Uang 500 dan 1000 Rupee Untuk Melawan Korupsi
"Demi mematahkan cengkeraman korupsi dan uang gelap, kami memutuskan bahwa mata uang 500 dan 1.000 rupee tidak lagi sah digunakan lewat dari tengah malam yaitu 8 November, 2016," kata Modi dalam pidato kenegaraannya di TV.
"Ini berarti bahwa tranksaksi tidak akan diterima setelah lewat dari tengah malam dan seterusnya"

Sehari setelah penutupan semua bank dan ATM, maka pecahan pengganti nilai mata uang (pecahan 2.000 rupee) kabarnya akan dikeluarkan pada Kamis (10/11) oleh Reserve Bank of India (RBI), bank sentral negara itu.

Pecahan 500 dan 1.000 rupee masing-masing setara dengan nilai $ 7,50 dan $ 15. Adalah nilai mata uang terbanyak yang digunakan di India, di mana transaksi ekonomi dalam masyarakat secara intensif masih menggunakan tunai secara besar-besaran.

Sejak berkuasa pada tahun 2014, Modi telah berjanji untuk menindak yang namanya black money. Bagi orang-orang yang menyembunyikan asetnya dari otoritas pajak, maka serangkaian langkah-langkah baru akan diambil, termasuk hukuman 10 tahun penjara bagi yang menghindarinya.


India Menarik Mata Uang 500 dan 1000 Rupee Untuk Melawan Korupsi

Sekretaris Keuangan, Shaktikant Das mengatakan keputusan itu merupakan "langkah yang sangat berani dan kuat, dan sangat menentukan untuk melawan ancaman dari uang hitam dan penggunaan uang kertas palsu di India"

Dia memperingatkan agar ekstra waspada dengan kamera CCTV yang merekam identitas dan semua transaksi perbankan.

Sementara itu, penggunaan kartu debit dan kredit meningkat dalam dekade terakhir di India. Banyak bisnis milik keluarga kecil bersikeras mengambil uang tunai untuk menghindari pajak atau yang meminta menetapkan harga jual dengan menambah harga beli dengan persentase tertentu (mark-up).

Kebanyakan pemimpin bisnis menyambut baik pengumuman pada Selasa (8/11) itu, meskipun ada beberapa kekhawatiran tentang dampaknya terhadap para pedagang kecil.

"Hal ini mungkin langkah paling signifikan yang pernah diambil untuk mengurangi ekonomi paralel," kata Chanda Kochchar, chief executive dari ICICI Bank.

"Langkah ini akan memberikan dorongan tajam untuk semua jalur pembayaran formal yang pada gilirannya akan membantu pertumbuhan ekonomi"

Menurut perkiraan Global Financial Integrity Grup di Washington, sejak tahun 2003 sampai tahun 2012, India telah kehilangan sekitar 439 billion dollar (meninggalkan Negara itu).

Banyak orang-orang terterkaya di India mengkonversi uang tunainya menjadi perhiasan dan barang-barang antik untuk menghindari pajak.

Di dalam negeri, kuil dan ashram termasuk dalam target penyelidikan. Di mana, donasi yang terbilang cukup besar dan taruhan kriket bisa menjadi sebuah wadah pencucian uang. Begitu pula dengan sektor properti yang dibanjiri dengan uang hitam.

Sebelumnya di tahun 2013, laporan Menteri Keuangan India kepada parlemen bahwa hanya 2,89 persen saja dari masyarakat India yang membayar pajak penghasilannya.

Sekretaris Keuangan Das mengatakan, ada kenaikan yang tidak proporsional dalam penggunaan nilai mata uang 500 dan 1.000 rupee yang beredar dalam lima tahun terakhir.

SUMBER : CHANNEL NEWS ASIA dengan judul asli; India pulls 500, 1,000 rupee notes to fight graft
Load disqus comments

0 comments